Senin, 07 Mei 2012

Penyebab Rambut Rontok

Kerontokan rambut yang parah
Hampir setiap orang pasti pernah mengalami rambut rontok. Rambut rontok sangat mengganggu penampilan seseorang sehingga dapat mengurangi rasa percaya diri. Sebenarnya rambut pun mengalami proses mulai dari tumbuh dari rambut halus hingga pelepasan rambut dari folikelnya. Proses terlepasnya helai-helai rambut dari kulit kepala sebenarnya adalah proses yang normal pada manusia. Akan tetapi
terkadang seseorang mengalami kerontokan rambut lebih dari ambang batas kerontokan rambut. Seperti contoh, dalam sehari seseorang mengalami kerontokan rambut hingga lebih dari 100 helai per hari. Dan jika diperhatikan pada kulit kepalanya tidak nampak adanya pertumbuhan rambut baru yang terlihat seperti rambut-rambut halus pada folikel rambut. Nah mungkin ada baiknya kita cari tahu apa sih sebenarnya penyebab rambut rontok itu ?. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat membuat rambut rontok.
 
1. Genetik
Gen ini dapat diturunkan dari ibu ataupun ayah. Biasanya kerontokan ini terjadi pada rambut yang berada di belakang garis poni. Biasanya kondisi ini terjadi di awal umur 20 tahunan dan terjadi dengan proses yang lambat. Kerontokan rambut akibat faktor genetik ini biasa disebut dengan androgenetic alopecia.

2. Ketidakseimbangan hormon terutama karena Stress.
Ketika seorang wanita menyadari bahwa terjadi kerontokan pada rambutnya maka akan terjadi kelebihan pertumbuhan rambut pada bagian tubuh yang lain. Ketidakseimbangan hormon ini dapat mengakibatkan sindrom polycystic ovarian, dimana ovarium memproduksi terlalu banyak hormon pria. Biasanya terjadi pada wanita di usia 11 tahun. Akibat dari sindrom ini adalah kerontokan, haid tidak teratur, jerawat, dan kista pada ovarium.

3. Kehamilan
Fenomena kerontokan rambut yang terjadi setelah kehamilan, operasi besar, penurunan berat badan secara drastis, dan stres berlebihan disebut dengan telogen effluvium. Wanita dengan telogen effluvium biasanya kan menyadari kerontokan pada enam minggu sampai tiga bulan setelah masa-masa stres. Pada puncaknya, rambut bisa rontok sebanyak satu tangan penuh. Proses pertumbuhan rambut akan lebih cepat berganti ke fase ‘istirahat’ sebelum akhirnya rontok, atau disebut dengan fase telogen. Pengobatan kerontokan yang terjadi karena kehamilan atau operasi besar harus menunggu kerontokan rambut berkurang.Kerontokan yang terjadi karena pengobatan dapat diatasi dengan pengurangan dosis atau penggantian obat.

4. Kulit kepala tidak sehat
Kulit kepala yang tidak sehat dapat mengakibatkan peradangan yang mengakibatkan rambut sulit untuk tumbuh. Kondisi kulit kepala yang tidak sehat seperti adanya ketombe dan jamur. Ketombe menyebabkan kulit kepala berganti sehingga lebih berminyak. Penggunaan shampo yang cocok untuk kulit kepala, perawatan dengan obat-obatan herbal atau tradisional, hingga meminum obat anti jamur dapat mengatasi masalah ini.

5. Anemia
Kekurangan darah atau anemia dapat mengakibatkan kepanikan, lemah, sakit kepala, susah berkonsentrasi, penurunan suhu tangan dan kaki, kulit pucat, dan kerontokan. Seorang wanita yang sedang mengalami haid yang terlalu banyak dan tidak cukup mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi akan mengalami kekurangan sel darah merah. Sel darah merah sebagai kendaraan oksigen ke organ-organ
tubuh, dan memberikan energi. Mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti daging sapi, sayuran hijau, sereal, dan kacang-kacangan dapat mengurangi gejala anemia. Selain itu, vitamin C dapat
mempermudah penyerapan zat besi di dalam tubuh. Wanita membutuhkan 18 mg zat besi per
hari, 8 mg setelah menopause.

6. Hipotiroidis
Hal ini terjadi ketika tubuh memproduksi sedikit atau lebih hormon tiroid yang bertanggung jawab terhadap metabolisme, detak jantung, dan mood. Hormon tiroid bertanggung jawab terhadap metabolisme tubuh dengan menggunakan oksigen dan energi untuk pertumbuhan rambut, kulit, dan kuku.

7. Terlalu sering memakai bahan kimia seperti pewarna dan pelurus rambut
Jika terlalu banyak membersihkan kepala, styling, pewarnaan dapat mengakibatkan kerusakan pada
rambut. Suhu panas dan bahan kimia dapat melemahkan rambut yang berakibat kerontokan rambut kehilangan zat pelindung alaminya.
Dan untuk mengatasi kerontokan tersebut, hindari penggunaan alat pengering rambut yang terlalu
panas, pewarnaan rambut yang terlalu sering,dan penggunaan bahan-bahan akimia lainnya.

Buah segar sumber vitamin
8. Faktor Kekurangan Gizi
Faktor kekurangan gizi juga ditengarai sebagai pemicu kerontokan rambut. Oleh karena itu dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, seperti makanan yang terdapat sumber protein, mineral, dan vitamin  yang dibutuhkan oleh tubuh kita, contohnya pada sayuran kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, sayur-sayuran hijau dan merah (seperti bayam merah, bit dan lain-lain), susu serta buah-buahan segar.

9. Terlalu Banyak Mengkonsumsi Makanan Berlemak
Tidak salah lagi jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak seperti gorengan atau makanan bersantan, niscaya akan mempengaruhi metabolisme tubuh. Tubuh tidak saja mengalami gangguan kelebihan kolesterol, tapi juga mempengaruhi pertumbuhan rambut akibat kulit kepala yang terlalu banyak memproduksi kelenjar lemak. Rambut akan sulit tumbuh bahkan lebih banyak yang rontok.

10. Faktor Usia
Semakin tua usia seseorang maka pertumbuhan pun akan semakin lambat. Contohnya orang yang sudah  berusia 40 tahun ke atas  otomatis pertumbuhannya pun akan berkurang. Rambut yang mengalami kerontokan parah biasanya akan susah untuk tumbuh kembali, kecuali melakukan tindakan pengobatan secara dini atau menggunakan obat-obatan perangsang rambut tertentu yang pastinya aman untuk kulit kepala terutama obat-obatan yang berbahan dasar herbal.

11. Faktor Penyakit Dan Konsumsi Obat.
Penyakit  (seperti misalnya kanker, diabetes dan lain-lain) serta penggunaan obat-obatan bisa menyebabkan rambut Anda rontok. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antibiotik, hal itu bisa menjadi salah satu alasan rambut mengalami kerontokan. Demikian pula pada penderita kanker yang menjalani kemoterapi. Namun ketika obat tersebut sudah habis dan penyakit Anda sudah sembuh, biasanya kerontokan akan berkurang secara perlahan-lahan.

Sumber : Dari Berbagai sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar